Jumat, 08 April 2016

Dari Tulisan Menuju Ketikan

Ketika aku memaparkan ide membuat blog ke salah satu temanku, mereka hanya dapat menaikkan alis tanda meremehkan. Dan tentu saja, siapa yang suka saat keseriusannya diremehkan? Itulah salah satu dari banyak alasan mengapa aku membuat blog. Untuk membuktikan bahwa aku bisa, sekaligus berbagi pengalaman. Walaupun tidak unik, bahkan terkes-
puberty worked just fine:)
-an hambar, tapi bagiku, semua pengalaman adalah langkah awal dari introspeksi diri. Dan aku ingin memberitahu dunia semua kegagalan dan kesuksesanku. Untuk sekedar berbagi setiap proses yang ada di dalamnya. Menulis awalnya hanyalah hobi, dimana aku menumpahkan seluruh keluh-kesahku di tiap harinya. Menulis membuat hatiku lega, selega aku menangis tersedu-sedu. Lewat kata-kata, aku mampu mengekspresikan apa yang aku rasakan dan apa yang aku inginkan. Melalui tulisan juga, aku belajar mengamati keadaan sekitar. Namun aku tau, seberapa banyak kertas yang aku isi, dan seberapa banyak buku yang nantinya akan menumpuk dan memuat isi hati dan pikiranku, tidak akan ada artinya sebelum aku membaginya dengan dunia. Dan itulah yang aku inginkan, menceritakan kepada dunia tentang 'dunia'-ku. Membiarkan dunia melihat melalui mataku, membuat dunia merasakan melalui hatiku.Terutama, membiarkan dunia berjalan melalui lika-liku pikiranku. 

Aku hanya gadis biasa yang saat ini sedang duduk di lantai kayu rumahnya, memandang layar yang berada di hadapannya, dan mulai memperkenalkan dirinya melalui ketikan. Aku tidak kesepian, hanya berusaha mendalami diri untuk mengetahui apa yang sebenarnya aku inginkan. Aku tidak kekurangan..hm tidak. Aku hanya BELUM mengetahui apa kekuranganku. Aku bukanlah santo, tidak pintar,  tidak cantik, dan tidak apapun sebagaimana penulis menggambarkan tokoh fiksi mereka yang 'rapuh dan sempurna'. Simply, I'm here as myself. Empty and hungry for knowledges of experiences. And by this first entry being posted, I'm already filled with 1.
Enjoy:)